Sementara Pembiayaan Daerah sebesar Rp200.000.000.000, dengan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp34.528.007.412.
Wattimena juga mengungkapkan bahwa terdapat empat tantangan nasional yang harus diantisipasi oleh daerah, yaitu investasi yang cenderung melambat, gangguan rantai pasok, kenaikan harga bahan makanan, nilai tukar dan suku bunga yang tertekan.
“Ambon sebagai bagian dari sistem ekonomi nasional harus memperkuat ketahanan fiskal agar mampu tetap mendukung agenda pembangunan,” ujar Wali Kota.
Kata dia tahun 2026 merupakan pelaksanaan Tahun Kedua RPJMD Kota Ambon 2025-2030, dengan tema: “Pemerataan Jaminan Sosial dan Ekonomi untuk Ambon Sejahtera”.
Karena itu terdapat Delapan Prioritas Pembangunan Kota Ambon Tahun 2026, yaitu pemerataan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan, penguatan ekonomi lokal, optimalisasi data tunggal kemiskinan, akses kerja dan penataan kawasan inklusif bagi penyandang disabilitas, penguatan ekosistem Program Makan Bergizi Gratis dan Koperasi Merah Putih, peningkatan infrastruktur layanan dasar, peningkatan kualitas lingkungan hidup dan ketahanan bencana, serta optimalisasi reformasi birokrasi.
Pemerintah Kota Ambon juga mengakselerasi pencapaian pembangunan tersebut melalui 17 Program Prioritas Kepala Daerah.










