Dijelaskan, Anak milenial lebih peka terhadap isu-isu politik dan sosial, terutama yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Mereka sadar bahwa pilihan politik bisa berdampak pada pekerjaan, pendidikan, dan kebijakan lingkungan.
Menurut Basir, hal kedua adalah Pengaruh Media Sosial (Medsos). “Medsos memainkan peran besar dalam meningkatkan kesadaran politik generasi milenial. Mereka mendapatkan informasi dan berdiskusi tentang calon, kebijakan, dan isu-isu kota melalui platform seperti Instagram, Twitter, atau TikTok, sehingga lebih terlibat,” katanya.
Ketiga lanjutnya, Keinginan untuk Perubahan, banyak milenial merasa bahwa mereka bisa berkontribusi terhadap perubahan sosial dan politik di kotanya. Mereka ingin pemimpin yang inovatif dan yang bisa merepresentasikan aspirasi mereka.
Pungkas Basir, point ke empat yakni, Kepedulian terhadap Isu Lokal, Masalah-masalah kota seperti transportasi umum, lingkungan, kesehatan, dan teknologi sering menjadi perhatian utama generasi milenial. Dengan memberikan hak pilih, mereka berharap pemimpin terpilih dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Kelima Hak dan Tanggung Jawab Demokrasi, tambahnya, banyak milenial memahami pentingnya menggunakan hak pilih mereka sebagai bagian dari partisipasi dalam demokrasi, sehingga mereka merasa bertanggung jawab untuk berkontribusi dalam pemilihan.