Apple mendapat pujian dari Trump pada akhir Februari ketika perusahaan Cupertino, California, itu berkomitmen untuk berinvestasi $500 miliar dan menambah 20.000 lapangan pekerjaan di AS selama empat tahun ke depan. Janji itu merupakan gema dari komitmen investasi $350 miliar di AS yang dibuat Apple selama masa jabatan pertama Trump ketika iPhone dibebaskan dari tarif China.
Langkah tersebut menghilangkan “awan hitam besar yang saat ini menggantung di sektor teknologi dan tekanan yang dihadapi oleh Big Tech AS,” kata analis Wedbush Dan Ives dalam sebuah catatan penelitian.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Sabtu, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt tidak membahas pengecualian tersebut secara khusus, namun mengindikasikan bahwa pemerintah masih berencana untuk mendorong perusahaan teknologi untuk memindahkan manufaktur ke AS.
“Presiden Trump telah menegaskan bahwa Amerika tidak dapat bergantung pada Tiongkok untuk memproduksi teknologi penting seperti semikonduktor, chip, telepon pintar, dan laptop,” kata Leavitt dalam pernyataan melalui email.
Ia mengatakan pemerintah telah mengamankan investasi AS dari perusahaan-perusahaan teknologi termasuk Apple, TSMC dan Nvidia dan perusahaan-perusahaan ini “berusaha keras untuk memindahkan produksi mereka ke Amerika Serikat sesegera mungkin.”