Ia berharap tidak lagi ada opini dan paradigma negatif yang berkembang bahwa Negeri Aboru ingin memisahkan diri dari NKRI. Semua masyarakat Aboru harus memiliki jiwa Merah Putih.
Kapolresta Pulau Ambon dan P.P. Lease, AKBP Dr. Yoga Putra Prima Setya, S.I.K., M.I.K., menambahkan untuk menjaga keamanan di negeri Aboru pihaknya akan mengerahkan 210 personel dalam rangka Operasi Merah Salawaku 2025.
“Polresta Ambon akan menurunkan 210 personel, terdiri dari 60 personel di Kota Ambon, 40 personel BKO di Haruku, dan 20 personel BKO di Saparua. Ditambah 90 personel dari jajaran Polsek,” imbuhnya
Kapolresta juga mengingatkan seluruh personel untuk tetap menjaga sikap dan profesionalitas selama bertugas, jangan ada tindakan yang dapat mencoreng institusi. Utamakan keselamatan dan kedepankan pendekatan humanis” pesannya.
Di tempat yang sama, Pj. Raja Aboru Yohanis Sinai, menyatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dan pendekatan persuasif kepada tokoh masyarakat serta mantan tahanan agar tidak adanya potensi pengibaran bendera RMS.
Kata Bapa Raja, ia berkomitmen untuk mengantisipasi segala bentuk aktivitas yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan. Bahkan pemerintah negeri Aboru telah bekerja sama dengan aparat TNI, Polri, dan Kamtibmas di wilayah Aboru untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.