Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, menambahkan, Indonesia akan masuk dalam jebakan Israel jika akhirnya menampung warga Gaza di Pulau Galang.
Selama ini, kata Faisal, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan dukungan Amerika Serikat memang ingin mengosongkan Gaza.
Jika Indonesia menerima proposal membawa warga Gaza ke Pulau Galang, Faisal menyebut, “Kita masuk jebakan Israel.”
“Ini kan sensitif. Isu seharusnya kan agar Israel membuka akses kemanusiaan, tapi kenapa justru malah dipindahkan? Kenapa enggak dirawat di Palestina saja?”
Pengamat Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhadi Sugiono, mempertanyakan motif pemerintah menampung warga Gaza di Pulau Galang.
Jika mempertimbangkan faktor kemanusiaan, kata Muhadi, posisi geografis Indonesia terlalu jauh dari Palestina.
Menurutnya, lebih masuk akal kalau pemerintah Indonesia mendorong evakuasi dan perawatan ke negara-negara di sekitar Palestina, katanya.
Faktor lain adalah posisi Indonesia yang sampai saat ini belum meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951 dan Protokol 1967, kendati dalam beberapa kesempatan tetap memberikan perlindungan terbatas kepada pengungsi yang datang.
“Semua terjadi dalam konteks politik yang mendorong kita untuk curiga. Apa yang melatarbelakangi keputusan ini? ujar Muhadi.