AMBON, arikamedia.id – Uskup Diosis Amboina, MGR. Seno Ngutra mengatakan, perayaan tahun Yubelium Ordinari 2025 gereja Universal, tetapi juga Gereja Keuskupan Amboina, yang paling penting bagi gereja katolik adalah tahun yang suci, tahun yang dikhususkan pertama-tama menyadari bahwa Allah adalah Allah yang berbelas kasih.
Dikatakan, Tuhan maha pengampun karena Dia maha pengampun maka kita manusia berdosa ini lalu mendapatkan berkat dan rahmat darinya dan berkat itu terwujud dalam apa yang disebut sebagai pengampunan dosa dan pelepasan hukuman dosa dosa kita.
Menurutnya, kami gereja Katolik percaya bahwa ketika mengakui dosa lalu dosa kita akan di ampuni kembali sehingga kita menjadi kudus kembali walaupun dalam perjalanan ada jatuh bangun karena kelemahan dan kejatuhan manusia.
“Pengampunan dan pelepasan disebut indogensi adalah rahmat pengampunan yang diberikan dari pihak Allah dan diterima dari pihak kita manusia, tradisi yubelium jauh dari ukur gereja sendiri karena gereja Katolik mengambil istilah itu dari tradisi orang yahudi yang disebut sebagai tahun Yoba/uberium dalam bahasa ibrani disebut yobel yang berarti tanduk domba jantan yang dijadikan alat tiup sebagai terompet itu, dan itu ditiup menandai 50 tahun,” ujar Uskup jelang pelaksanaan Tahun Yubelium Ordinari dan Yubelium Keuskupan Amboina Ke-125, di Katedral Ambon, Jumat (21/02/25).
