Menurutnya, dalam kampanye ini anak-anak juga menggunakan kostum ubur-ubur, untuk mendeklarasikan bahwa, hewan-hewan laut dan ekosistem laut itu juga membutuhkan tempat tinggal yang lebih baik dan nyaman.
“Dan bagaimana ekosistem itu terjaga? Ya dengan memberitahukan kepada kita sesama manusia bahwa “Mari jaga lingkungan laut, jangan buang sampah di Laut” karena ada kehidupan laut yang perlu dipelihara untuk kehidupan-kehidupan berikutnya. Karena kita manusialah yang harus menjadi pahlawan untuk menjaga dan melindungin Laut dengan baik,” ujra Mual.
Sementara itu, Sekolah Paud Rantai Kasih melakukan class off/penamatan tidak dengan acara wisuda tapi membentuk karakter lewat tema aku cinta bumi dan di tunjukan dalam kampanye lingkungan dan pembagian anakan 100 pohon umur panjang di jalan raya.
Beragam tanggapan orang tua yang anak-anaknya pernah bersekolah di PAUD Rantai Kasih terhadap kegiatan ini bermunculan di medsos.
Ada yang anaknya yang telah lulus malah ingin kembali ke PAUD Rantai Kasih melihat kegiatan ini, “Danke banya untuk dukungan dan perhatian ekstra, pembelajaran lengkap yang tersusun lengkap dan berbeda dengan sekolah PAUD lainnya,
Orang tua lainnya menyebutkan melalui pesan di WA, kerempongan dan banyak hal pasti terjadi tapi di PAUD Rantai Kasih hal itu akan hilang saat kita melihat anak-anak kita dengan kedewasaan mereka berinteraksi apa yang mereka lakukan ini sungguh membanggakan. “Saya bersyukur Vier dulu bisa jadi bagian Paud Rantai Kasih,” ujarnya.
