Menurutnya, pentas seni ini menjadi bagian dari pola kita mulai pembinaan anak usia dini yang akan membuat anak-anak menjadi lebih unggul karena mereka dapat menampilkan kreativitas seni dan potensi yang dimiliki serta dapat membudidayakan kearifan lokal.
“Saya bangga dan bahagia karena menyaksikan langsung semangat dan keceriaan serta kreativitas anak-anak lewat kegiatan seperti ini. Melalui panggung ini, anak-anak belajar mencintai budaya lokal, berani menampilkan diri, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap jati diri,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Elphidos, Pdt. Alda Mual, menjelaskan filosofi di balik nama kegiatan ini, Pensil. Baginya, pensil adalah alat sederhana yang penuh makna. Dari satu goresan pensil, lahir imajinasi.
Kata Alda, melalui tema ‘Sukun Kapas Pemisah Persaudaraan’, kami ingin mengajarkan bahwa meski anak-anak belum memahami sejarah konflik, mereka perlu tahu bahwa persaudaraan itu indah. Sekolah PAUD ini ingin menanamkan nilai-nilai perdamaian melalui seni dan literasi.
Ia juga mengutip sebuah pesan penting, “Anak adalah masa depan orang tua. Ajari mereka dengan baik, biarkan mereka bermimpi, dan tunjukkan bahwa mereka punya keindahan dalam dirinya.” Pentas ini, merupakan simbol kemandirian anak-anak yang menunjukkan tanggung jawab, tekad, dan karakter yang tumbuh dalam proses berkarya.