Prasasti itu bukan hanya tidak ditulis dalam bahasa Ibrani, tetapi juga tidak merujuk pada agama Yahudi sama sekali, dan tidak mengandung unsur pagan apa pun, yang membuatnya semakin unik.
“Tidak biasa bahwa tidak ada referensi dalam prasasti tersebut mengenai kepercayaan lain selain Kristen,” tambah siaran pers museum tersebut. “Biasanya hingga abad kelima, campuran berbagai kepercayaan selalu dapat diharapkan dengan jimat logam mulia semacam ini. Sering kali masih ada unsur-unsur dari Yudaisme atau pengaruh pagan.”
“Namun dalam amulet ini, Yahweh, Tuhan yang mahakuasa dalam agama Yahudi, maupun malaikat agung Raphael, Gabriel, Michael, atau Suriel tidak disebutkan, tidak ada nenek moyang Israel seperti Ishak atau Yakub. Dan juga tidak ada unsur pagan seperti setan. Jimat ini murni milik Kristen.”
“Sejauh ini, belum ada bukti awal yang autentik tentang Kekristenan murni di utara Pegunungan Alpen,” pernyataan itu menjelaskan. “Semua temuan [lainnya] setidaknya berusia sekitar 50 tahun lebih muda.”
Lapisan perak ditemukan di sebuah makam pada abad ketiga. (Museum Arkeologi Frankfurt)
“Ada referensi dari historiografi mengenai kelompok Kristen pertama di Galia dan mungkin juga di provinsi Germania Hulu pada akhir abad kedua,” pernyataan itu menambahkan. “Namun, bukti tertentu mengenai kehidupan Kristen di wilayah Alpen utara Kekaisaran Romawi umumnya hanya berasal dari abad keempat Masehi.”