JAKARTA, arikamedia.id – Pakar kebijakan publik dari Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin menyoroti jumlah menteri di kabinet Prabowo-Gibran yang bakal bertambah gemuk.
Meski belum ada informasi resmi yang menyebut jumlah menteri di era Prabowo-Gibran, namun diprediksi angka kementerian mencapai 46. Padahal, menurut Wijayanto, jumlah menteri menggambarkan efektivitas pemerintahan, dilansir IDN Times .
“Jumlah menteri yang sedikit merupakan indikasi awal hadirnya pemerintahan yang kuat dan efektif,” ujar Wijayanto kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Sabtu (19/10/2024).
Apalagi penambahan jumlah menteri itu terjadi ketika anggaran Indonesia untuk 2025 tengah cekak. Belum lagi jumlah utang yang membumbung tinggi yang merupakan warisan dari pemerintahan Joko “Jokowi” Widodo dan Ma’ruf Amin. Penambahan jumlah kementerian merupakan konsekuensi dari pemecahan sejumlah instansi.
“Penambahan menteri pasti akan membuat biaya birokrasi kementerian meningkat. Risiko terbesar adalah semakin sulitnya koordinasi dan tumpang tindih program,” katanya.
Selain itu, berbagai kementerian baru juga membutuhkan waktu untuk melakukan konsolidasi internal lebih dulu. Mereka tidak bisa langsung bekerja.