Lebih lanjut Nono menyebutkan, satu yang menjadi catatan penting waktu kita sedang melakukan reklamasi dua pulau, Pulau A dan C, pada waktu itu kita mendapatkan Inspeksi mendadak (sidak) dari 3 Menteri. Pulau C dan D sudah jadi, tapi masa itu kita punya jatah A,B,C,D tapi kita baru bikin 2 pada masa itu ada masalah teknis.
“Masalah teknis itu 2 pulau kita letakkan masih mentah, pada saat 3 Menteri ini datang Menko Marves Rizal Ramly, ibu Siti Nurbaya, waktu mengechek persyaratan reklamasi, dari segi KLH, kemudian ibu Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan, kami dikena pinalti dihentikan dan itu terjadi selama 1,5 tahun,” terang mantan Gubernur Akademi Angkatan Laut.
Nono yang pernah menjadi Kepala Basarnas ini menyambung, pada masa itu satu pulau dengan isinya 28 Triliun, satunya tidak lengkap hanya 40%. Itu menjadi catatan dan pembelajaran. 22 ribu lebih tenaga kerja berhenti.
“Masalahnya APBN belum cair, akibat dampak dari dinamika terjadi masalah kepemimpinan di DPR, antara pemenang pemilu dan gabungan beberapa partai. Gabungan partai ini yang menang makan waktu 3,5 bulan. Kami akhirnya sebarin tenaga kerja kemana-mana namun ada yang tidak tertampung,” ucap Nono yang pernah menjadi Calon Wakil Gubernur DKI ini.