Salah satu pengunjung Pantai Natsepa Afif Hehanusa kepada arikamedia.id, Minggu (02/02/25) mengatakan, rujak memang bukan hal baru, tetapi saya tergoda untuk mencoba rujak Natsepa yang satu ini karena banyaknya rekomendasi untuk mencicipinya saat menginjakkan kaki di Pantai Natsepa.
“Awalnya, saya sempat ragu terhadap rekomendasi dari beberapa rekan mengenai rujak khas Natsepa, tetapi ternyata ada sesuatu yang berbeda yang langsung terasa sejak pertama kali saya mencicipinya,” kata Afif anak Ambon yang besar di luar daerah dan baru pertama kali datang ke Pantai Natsepa.
Yang utama itu bumbunya buah bisa didapat di mana saja, tapi bumbu ini yang bikin beda.
Nama Natsepa bahkan sudah terkenal hingga penjuru Eropa terutama bagi para nenek moyang bangsa Belanda. Sebagai pijakan kolonialisme di timur Indonesia, Ambon dan Pantai Natsepa laksana monumen kerinduan bagi para bangsa putih yang terusir saat Nusantara merdeka.
Menurut pengunjung lainnya Bella Bugis (27) keunikan utama rujak ini terletak pada sambal kacangnya yang luar biasa berbeda dengan sambal rujak umum yang biasa saya makan.
“Tambahan pala membuat sensasi berbeda dari rasa bumbu kacang ini, tidak dapat dipungkiri bahwa hal inilah yang membuat saya ketagihan dengan rujak Natsepa. Rasa manis, pedas, asin, dan asam, bercampur semua di dalam mulut dan menciptakan cita rasa yang tidak biasa saya rasakan,” ujarnya.