MYANMAR, arikamedia.id – M Junta militer yang berkuasa di Yanmar mengumumkan masa berkabung nasional selama seminggu pada hari Senin atas gempa bumi dahsyat yang melanda negara itu, yang telah menewaskan lebih dari 1.700 orang, sementara harapan untuk menemukan lebih banyak korban selamat di antara reruntuhan bangunan pun memudar.
Bendera nasional akan dikibarkan setengah tiang hingga 6 April “sebagai ungkapan simpati atas hilangnya nyawa dan kerusakan” akibat gempa besar berkekuatan 7,7 skala Richter hari Jumat, kata junta dalam sebuah pernyataan. Pengumuman itu muncul saat tempo dan urgensi upaya penyelamatan menurun di Mandalay, salah satu kota yang paling parah terkena dampak dan terbesar kedua di negara itu, dengan lebih dari 1,7 juta penduduk.
“Situasinya sangat buruk sehingga sulit untuk mengungkapkan apa yang terjadi,” kata Aung Myint Hussein, kepala pengurus masjid Sajja Utara di Mandalay. Warga berkemah di jalan-jalan di seluruh Mandalay sepanjang malam, karena tidak dapat kembali ke rumah yang hancur atau karena khawatir dengan gempa susulan yang berulang kali mengguncang kota tersebut selama akhir pekan.

Tim penyelamat bekerja di lokasi gedung tinggi yang sedang dibangun yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,7 skala Richter di Bangkok, Thailand, Jumat, 28 Maret 2025. (AP/Sakchai Lalit)
Sebagian dari mereka memiliki tenda, namun banyak pula, termasuk anak-anak kecil, yang hanya bermalas-malasan di atas selimut di tengah jalan, sambil berusaha menjaga jarak sejauh mungkin dari bangunan-bangunan karena takut tertimpa reruntuhan batu bata, dikutip dari The Jakarta Post.
Lebih dari 1.700 orang dipastikan tewas di seluruh Myanmar, menurut junta militer. Ribuan lainnya terluka dan lebih dari 300 orang masih hilang. Setidaknya 18 orang tewas telah dikonfirmasi ratusan kilometer jauhnya di Bangkok, tempat kekuatan gempa menyebabkan gedung pencakar langit 30 lantai yang sedang dibangun runtuh.
Akan tetapi, karena komunikasi terputus di sebagian besar Myanmar, skala bencana sebenarnya belum terungkap dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat secara signifikan. Rumah sakit luar ruangan Rumah sakit umum berkapasitas 1.000 tempat tidur di Mandalay telah dievakuasi, dengan ratusan pasien dirawat di luar.