Ia juga menyoroti perlunya terobosan besar untuk mempercepat pembangunan Maluku, termasuk mendorong pemerintah pusat menyetujui pinjaman daerah dalam skala besar.
Menurutnya Maluku sebagai daerah kepulauan sekaligus wilayah terluar sangat merasakan dampak keterbatasan fiskal.
Padahal, kata dia, Maluku memiliki kekayaan alam melimpah seperti dua blok migas Blok Masela dan Blok Satu Siti serta potensi besar pertambangan di Seram Barat dan Pulau Buru.
“Pasega dari Fraksi PKB datang menghadap minta pinjam 1,5 triliun. Saya bilang itu sedikit. Tolong sampaikan ke Pak Gubernur, minta pinjam itu 5 sampai 10 triliun. Karena Maluku ini kaya raya,” ujarnya
Ia menambahkan, konsep pembangunan berbasis pulau (hubus pulau) telah dirumuskan para teknokrat Maluku, namun implementasinya sering terkendala ketiadaan anggaran.
Oleh sebab itu, pinjaman daerah menjadi salah satu opsi yang harus diperjuangkan.
Dirinya juga menyinggung candaan mengenai hasil alam Maluku yang banyak disetor ke pusat, namun daerah justru sulit mendapatkan pinjaman.
Lebih lanjut, ia menyoroti pengalaman-pengalaman daerah lain seperti Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara dalam sektor pertambangan yang perlu dijadikan pelajaran agar Maluku tidak mengulang kegagalan yang sama. (AM-18)










