Simpati untuk Israel di wilayah lain di Indonesia
Fenomena penggunaan atribut Israel juga tidak terbatas di Tanah Papua. Henri mengatakan, ‘ledakan Israel’ serupa juga terlihat di Sulawesi Utara yang mayoritas beragama Protestan dan di Timor-Leste yang beragama Katolik, meskipun dalam keadaan dan interpretasi yang berbeda.
Pada 2023, bendera Israel berkibar di Bitung, Sulawesi Utara. Organisasi masyarakat adat Manguni Makasiouw terlihat mengibarkan bendera Israel, yang berujung bentrok dengan massa dari Barisan Solidaritas Muslim (BSM).
Bentrokan itu menyebabkan satu korban tewas dan dua korban lainnya terluka.
Panglima Besar Manguni Makasiouw, Andy Rompas, mengatakan penggunaan atribut Israel merupakan representasi dari nilai-nilai keagamaan yang dianut oleh mayoritas masyarakat di tempatnya. Bahkan katanya, di wilayahnya terdapat puluhan kampung Israel, tempat ibadah Yahudi dan museum Holocaust.
“Tuhan Yesus Lahir di Betlehem, dia disalibkan di Bukti Golgota. Itu di tanah Israel. Yang menyalibkan siapa? Orang Israel, orang Yahudi. Jadi tidak bisa dipisahkan antara Israel dan Kristen,” klaim Andy.
“Bintang Daud itu adalah lambang kami. Ada lambang-lambang Israel di gereja kami, apa harus dicabut? Itu maksud saya, apakah bisa dipisahkan kami dengan Israel?” ucapnya.