JAKARTA, arikamedia.id – Sebanyak 200.000 buruh dari berbagai elemen disebut akan menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 di Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkapkan, penghapusan outsourcing atau alih daya akan menjadi salah satu tuntutan buruh pada unjuk rasa May Day 2025 ini.
“Isu yang dibawa dalam perayaan May Day adalah (tuntutan untuk) menghapus outsourcing,” kata Said dalam jumpa pers virtual, Kamis (24/4/2025), dilansir dari Antaranews. Selain penghapusan outsourcing, buruh juga menuntut pembentukan Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK) dan upah yang layak.
Tuntutan lainnya yakni perlindungan buruh dengan disahkannya revisi Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
“Selanjutnya adalah melindungi pekerja rumah tangga dengan sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT), dan memberantas korupsi dengan sahkan RUU Perampasan Aset,” kata Said.
Pengamanan Sebanyak 13.252 personel gabungan bakal dikerahkan untuk mengamankan pelaksanaan Hari Buruh Internasional 2025.
“Kita melibatkan 13.252 personel gabungan yang terdiri dari 9.591 personel Polri, 3.385 personel TNI, dan 276 personel pemerintahan daerah,” ungkap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto kepada jajarannya di Monas, Selasa (29/4/2025).
Oleh karena itu, Karyoto meminta jajarannya untuk meningkatkan koordinasi lintas wilayah, memperkuat soliditas antarinstansi, serta memastikan kesiapan personel. Eks Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu berpesan agar seluruh personel melaksanakan tugas dengan tanggung jawab, profesional, dan humanis.
Berpotensi padat Mengenai ratusan ribu buruh yang disebut akan hadir, Karyoto mengatakan, lalu lintas arah Monas berpotensi padat pada Kamis pagi. Sebab, pergerakan massa akan melibatkan wilayah penyangga Jakarta, di antaranya Banten dan Jawa Barat.