Salah satu suku asli Maluku yang masih mempertahankan beberapa tradisi kuno di kehidupan sehari-harinya.
MALUKU TENGAH, arikamedia.id Kabupaten Maluku Tengah dengan ibu kotanya Masohi ternyata memiliki kekayaan lain selain alam yang begitu indah dengan Taman Nasional Manusela-nya. Salah satu kekayaan lain tersebut adalah kebudayaan unik dari suku-suku terasing di wilayah Maluku Tengah.
Sebenarnya suku-suku ini tidak dapat lagi dikatakan terasing karena sudah sangat terpengaruh dengan budaya modern. Mereka umumnya sudah mengenal uang, listrik sudah masuk desa, bahkan banyak dari mereka yang sekolah hingga kuliah. Namun, kata ‘terasing’ masih melekat di kehidupan mereka karena adanya beberapa tradisi kuno yang mereka pertahankan tetap berada di hidup mereka.
Dilansir dari laman IndonesiaKaya.com, beberapa dari suku-suku ini di antaranya adalah Suku Huaulu yang tinggal di wilayah utara Pulau Seram dan Suku Naulu yang menempati wilayah pesisir selatan Pulau Seram. Suku Naulu dan Suku Huaulu sebenarnya masih berada dari satu nenek moyang. Konon, pada zaman dahulu, mereka berasal dari satu ayah dengan ibu yang berbeda.
Karena permasalahan adat, maka keduanya dipisahkan dengan tujuan satu ke utara dan lainnya selatan. Sejak itu, kedua suku ini berkembang pesat menjadi Naulu dan Huaulu. Kekerabatan mereka tidak hanya ada di cerita, namun juga nampak dari beberapa tradisi mereka yang memiliki kesamaan, termasuk kain merah yang disebut kain berang yang wajib dipakai oleh setiap laki-laki dewasa dalam suku.