Babak pertama: Menang angka 11-5 atas Robert Buda (Polandia)
Babak kedua: Menang angka 13-6 atas Makoye Isangula (Tanzania)
Perempat final: Kalah 3-15 dari Lee Seung-Bae (Korea Selatan)
Meskipun gagal meraih medali di Olimpiade, Albert mendapat pengalaman berharga, termasuk berteman dengan Oscar De La Hoya, petinju legendaris dunia yang dijuluki The Golden Boy. Bahkan, Albert sempat ditawari kesempatan berkarier di tinju profesional di Amerika Serikat.
Selain itu, ia juga mengoleksi berbagai medali emas dan perak dari turnamen internasional prestisius seperti President Cup (Jakarta), Mayor’s Cup (Filipina), Seoul Cup (Korea Selatan), Morotius Cup (Afrika), dan Santau Cup (China).
Kiprah Setelah Pensiun
Setelah mengakhiri karier tinjunya, Albert tetap berkontribusi di dunia olahraga dan berkarier sebagai anggota POLRI. Dengan pangkat Kompol, ia pernah menjabat sebagai Kasi Pasdal 2 di Samapta Polda Metro Jaya. Dedikasinya pada dunia tinju juga berlanjut dengan menjadi Wakil Ketua Pengprov Pertina DKI Jakarta hingga akhir hayatnya.
Akhir Perjalanan Sang Legenda
Albert Papilaya meninggal dunia pada 18 April 2021 akibat stroke di usia 53 tahun. Kepergiannya meninggalkan warisan besar bagi dunia tinju Indonesia. Namanya tetap dikenang sebagai salah satu petinju terbaik yang pernah dimiliki bangsa ini. *