BeritaHukum & KriminalNasionalUtama

Mengapa Polisi Tak Mengusut Budi Arie soal Beking Judi Online

2
×

Mengapa Polisi Tak Mengusut Budi Arie soal Beking Judi Online

Sebarkan artikel ini
Terdakwa kasus judi online Kementerian Komunikasi dan Informatika, Zulkarnaen Apriliantony (tengah), menjalani sidang pemeriksaan saksi, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 21 Mei 2025. Tempo/Amston Probel

INDIKASI keterlibatan Budi Arie Setiadi menjadi beking judi online di Kementerian Komunikasi dan Informatika—kini Kementerian Komunikasi dan Digital—disebut berkali-kali dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Sejumlah kesaksian di persidangan turut mempertebal dugaan itu.

Budi Arie tidak hanya diduga mengetahui praktik pelindungan situs web judi, tapi juga diduga terlibat dalam teknis pelaksanaan bekingnya. Paling tidak indikasi itu muncul dalam kesaksian terdakwa Zulkarnaen Apriliantony alias Tony. Kepada penyidik, Tony menceritakan pertemuannya dengan Budi di rumah dinas Menteri Kominfo kala itu di Widya Chandra, Jakarta Selatan, sekitar September atau Oktober 2023.

Laporan majalah Tempo edisi 29 Juni 2025 menuliskan bahwa Tony datang membawa flashdisk berisi daftar situs web judi online kelas menengah dan kecil yang hendak diblokir. Daftar tersebut merupakan titipan dari Cencen Kurniawan, pengusaha properti yang bersedia membantu “mengatur” situs-situs web tersebut. Cencen sebelumnya sudah bertemu dengan Budi dan menawarkan skema penyaringan situs web: yang kecil ditutup, yang besar dibiarkan.

Baca Juga  Israel Telah Menyetujui Persyaratan Gencatan Senjata Selama 60 Hari di Gaza

Setelah menerima flashdisk itu, Budi disebut melontarkan kalimat, “Masak, situs sudah di-take down, tidak ada duit kopi untuk anak-anak?” Pernyataan ini, menurut pengakuan Cencen kepada penyidik, ditafsirkan sebagai kode permintaan uang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *