Keunikan Provinsi Maluku sebagai wilayah pesisir dengan pulau-pulau kecil yang tersebar dalam 12 gugus pulau memerlukan wawasan yang berbeda dengan wilayah kontinental. Wawasan dimaksud berhubungan erat dengan potensi objek dan daya tarik alam bahari, seni budaya, lingkungan sosial masyarakat peisisir, sejarah, dan kearifan lokal masyarakat kepulauan.
Hal ini ditangkap baik oleh pengusaha yang bergerak di bidang pariwisata dengan mendatangkan kapal pesiar ke kota Ambon, ibukota provinsi Maluku. Fakta lainnya adalah Lomba Yacht Race Darwin-Ambon saja tenggelam dan dari tahun ke tahun terus menurun peserta lombanya.
Akibat ulah mantan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy yang ingin merebut branding Hellen Sarita de Lima dengan mengadu domba de Lima dengan pengusaha Yacht Race lain asal Darwin.
Apakah ini yang dibilang ingin memajukan pariwisata di Maluku? Perilaku-perilaku penguasa seperti ini jangan lagi terjadi di kepemimpinan yang baru pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku maupun Pemkot Ambon.
Oleh karena itu dibutuhkan dokumen rencana strategis pembangunan pariwisata di Provinsi Maluku sesuai dengan kondisi dan karakteristik daerah. Penyusunan dokumen Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, selain sebagai bentuk implementasi untuk melaksanakan amanat peraturan perundangan juga untuk menjawab kebutuhan pembangunan Daerah Provinsi Maluku.