“Dengan pemilihan daerah yang berlangsung hanya sembilan bulan setelah pemilihan presiden dan legislatif bulan Februari, para analis melihat perluasan permainan kekuasaan oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) milik Prabowo dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) milik mantan presiden Megawati,” muatnya lagi.
“Koalisi besar partai politik Prabowo dijuluki KIM Plus, dan secara luas terlihat didukung oleh pendahulunya, Jokowi,” tambahnya.
“Koalisi ini awalnya terdiri dari partai terbesar kedua di negara ini, Golkar, partai Gerindra milik Prabowo, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN), dan saat ini membentuk pemerintahan dengan beberapa partai lain,” muatnya lagi.
“Di sisi lain, PDI-P milik Megawati memenangkan pemilihan legislatif dan merupakan partai terbesar di negara ini. Koalisi ini belum mengindikasikan apakah akan mendukung KIM Plus milik Prabowo atau akan menjadi oposisi, sementara tidak ada anggota PDI-P yang ditunjuk untuk Kabinet Prabowo.”
Dimuat pula pandangan seorang pakar politik dan peneliti tamu di ISEAS-Yusof Ishak Institute Singapura. Disebut pula bahwa suara Jokowi masih sangat kuat di Jawa.
“Yang istimewa dari pemilihan ini dibandingkan dengan pemilihan daerah (sebelumnya) lainnya adalah … koalisi KIM Plus mendominasi pemilihan ini,” kata pengamat itu, Made Supriatma.