Menurutnya, banyak industri yang di dalamnya ada kapal, migas, pariwisata, kemudian ada perikanan dan kelautan 36,% yang di wilayah pengelola perikanan kita yang dari 714 ,718 di laut banda dan 715 di laut seram kemudian di laut arafura itulah merupakan salah satu modal kita dan itu sepertiga kekayaan Indonesia yang tersimpan di dalamnya.
“Kita harus membangun kemaritiman yang kita punya, nah kemaritiman itu yang saya bilang kita harus berpikir tentang pariwisata, kita berpikir tentang pariwisata kita yang besar kemudian ikan –kita, kemudian juga kita harus membangun industri, kita sepakat dengan Bappenas itu seperti apa,” tambah Lailossa.
Karena itu, masadepan di Maluku harus memiliki hak maritim yang besar, di Aru kita punya pelabuhan, dan segala macam ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Nasional (RPJN), ini menjadi kesepakatan kita dengan Bappenas dengan kementerian-kementerian, ini yang harus kita mantapkan di provinsi Maluku.
“Tidak behenti sampai disitu, dia akan terus berlanjut Maluku harus memiliki hak maritim yang besar dimana dia tidak pentingkan segala sesuatu tetapi dia harus seperti lokomotif yang kemudian mendorong semua pelabuhan -pelabuhan perikanan yang ada, lalu kemudian, tingkatkan pariwisata kita dalam jangka pendek,” bebernya.(AM-29)