AMBON, arikamedia.id – Beranjak dari keadaan daerah apa yang ada di wilayah Maluku, maka pembangunan berkelanjutan harus dilakukan tanpa dirusak dari sisi sosial, misalnya dengan perkelahian antar kampung atau bentrok lainnya.
Kepala Bappeda Maluku Anthon Lailossa menjelaskan pada kegiatan FGD Politeknik Negeri Ambon, potensi di tahun 2021, 89% mata pencarian warga adalah pertanian dan hanya 11% mata pencaharian adalah perikanan.
“Sementara geofrafis yang sering kita banggakan adalah 92,4% kita adalah laut itu artinya, kalau kita bangun maluku kedepan maka tidak ada jalan lain dalam jangka pendek kedepan kita harus tingkatkan produktivitas pertanian karena sebagian besar masyarakat Maluku ada di sana, mereka dengan pertanian yang ada, mereka harus bangun produktifitasnya semakin tinggi, kemudian nilai -nilai tambah dari realisasi cengkeh, pala, kelapa dan lain-lain harus ditingkatkan,” kata Lailossa di Golden Place Hotel, Kamis (13/06/2024).
Sedangkan kekayaan alam laut masih tersimpan di laut karena potensi kita ada di laut yang luasnya 92,4% tersebut.
Dikatakan, makanya kita sepakat pada visi kita kedepan yang disebut maritim yang berbasis pada sumber daya kepulauan adalah pertanian kepulauan, tapi juga di dalamnya membangun maritim.