“Saya harus melakukan pekerjaan lain untuk menambah pendapatan keluarga. Puji Tuhan, setelah diangkat jadi P3K saya dapat gaji tiga juta lebih. Ini benar-benar sangat berarti buat keluarga kami,” kata Fenesya.
Dampak program pembangunan masa pemerintahan Presiden Jokowi juga dirasakan oleh masyarakat di wilayah terdepan, terpencil, dan terluar (3T) di Maluku. Salah satunya, program penyediaan listrik 24 jam di desa Luhu, kecamatan Huamual, kabupaten Seram Bagian Barat. Sebelumnya, di wilayah tersebut listrik hanya tersedia selama 12 jam dari pukul enam sore hingga enam pagi.
Abdul Gani, Raja Luhu menyampaikan, kehadiran listrik 24 jam telah memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat karena usaha-usaha rumah tangga dapat berkembang. Selain itu, akses informasi lewat internet juga semakin mudah. “Terima kasih kepada pemerintah sudah kasih menyala listrik 24 jam. Warga mendukung kelistrikan PLN demi kemaslahatan bersama,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Febry Calvin Tetelepta, menegaskan kebijakan pembangunan ke depan adalah keberlanjutan. Untuk itu, sambung dia, program-program yang manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat akan dijaga keberlanjutannya. “Pemerintah berganti tapi kebijakan pembangunan keberlanjutan. Keberlanjutan ini tidak bisa berjalan sendiri, tapi membutuhkan partisipasi publik,” tegasnya.