“Illegal logging, penggususran hutan mangrove di Teluk Ambon untuk pembangunan, pendangkalan permukaan laut yang mengakibatkan rob, berakibat pada perempuan yang tidak bisa mengonsumsi air, karena bahaya bagi perempuan yang menyusui, menstruasi, dan melahirkan,” kata jurnalis perempuan yang sehari-hari disapa Ipeh (26/10).
Membangun demokrasi dari bawah menjadi semangat ICIR 6 yang mengambil tema Performing Democracy. Untuk itu, dalam konferensi internasional Wakil Ketua Komnas Perempuan Olivia Salampessy Latuconsina ingin memastikan agar konsolidasi demokrasi melibatkan para perempuan adat. Sebab, menurut Olivia, perempuan adat seringkali menjadi korban.
“Perempuan adat belum banyak dilibatkan dalam demokrasi di kalangan warga. Hak kolektif perempuan adat masih menjadi catatan penting yang harus diadvokasi,” ungkat Olivia, Kamis (24/10), mengingatkan para peserta ICIR 6 bahwa perempuan adat punya hak yang sama dengan laki-laki.
Dampak dari proyek perkebunan dan pertambangan skala besar yang menggusur ruang hidup masyarakat adat juga turut menyingkirkan penghayat agama leluhur. Masalahnya, para pemimpin agama mayoritas menjadi aktor yang memusuhi masyarakat adat dan kepercayaannya.
Kafir, sesat, dan tidak beradab adalah stigma-stigma yang kerap disandangkan kalangan agamawan kepada masyarakat adat. Kebencian dan penyingkiran masyarakat adat dilakukan bertahun-tahun oleh kalangan agamawan.