Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga berencana melakukan pengembangan industri maritim. Salah satunya yaitu membangun pabrik tepung ikan di LIN Maluku. Harapannya industri tersebut dengan didukung LIN mampu produksi perikanan tangkap mencapai 7 juta ton dan nilai produksinya sekitar Rp230 triliun.
Melihat sisi penerimaan PNBP, saat ini PNBP yang diterima negara sebesar Rp649 miliar atau baru 0,62% dari nilai produksi. Apabila keseluruhan LIN ini implementasikan, akan ada potensi penerimaan negara sekitar Rp3,7 triliun per tahun dari WPP718. Jadi bisa dilihat LIN ini bukti untuk dijalankan.
Sementara itu, Hendrik Lewerissa Gubernur Maluku terpilih, mengatakan, sebagai bagian dari Indonesia Emas 2045, Maluku harus mampu berkontribusi pada ketahanan pangan nasional melalui sektor perikanannya.
“Langkah ini tidak hanya mendukung ekonomi lokal tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu penghasil produk perikanan terbesar di dunia. Infrastruktur untuk tingkatkan daya saing global maka konektivitas dan aksesibilitas adalah kunci dalam menghadapi persaingan global. Karena itu perlu mendorong pembangunan infrastruktur yang mendukung mobilitas barang, jasa, dan manusia di seluruh wilayah Maluku dan regional lainnya,” ujarnya.