“Bukan kebetulan kalau tidak ada surat kabar besar yang berpikir untuk (melakukan) hal itu, karena itu jelas menakutkan. Hanya surat kabar seperti kami, yang agak unik, yang mampu melakukan eksperimen seperti ini.” Ia menambahkan: “Artikel yang ditulis oleh manusia lebih baik, karena mereka selalu memiliki sesuatu yang lebih, mereka selalu memiliki unsur kreativitas, hubungan, dan membuat hubungan yang tidak dapat diprediksi yang tidak dimiliki oleh AI.”
Apa kata pembaca?
“Pembaca 90 persen terhibur, 10 persen khawatir karena mereka berkata ‘Pastikan kamu tidak pernah meninggalkan kecerdasan alamimu karena kamu lebih baik.’ Tapi tidak ada yang mengatakan operasi itu bodoh dan tidak masuk akal. “Semua orang telah memahami roh.” *
SUMBER : The Jakarta Post