“Komisi II juga mendapatkan laporan bahwa para guru merasa kurang nyaman dengan kepemimpinan kepala sekolah saat ini. Mereka berharap ada evaluasi dan solusi yang adil agar proses belajar mengajar tetap berjalan dengan baik tanpa hambatan,” ujar Hallauw.
Katanya, Komisi II berencana memanggil pihak Dinas Pendidikan, kepala sekolah, para guru, serta komite sekolah untuk mencari solusi terbaik.
Komisi II menekankan bahwa kebijakan yang diambil harus mempertimbangkan kepentingan semua pihak agar tidak ada yang dirugikan, baik guru maupun kepala sekolah.
Ketika mengunjungi sekolah tersebut, kepala sekolah tidak berada di tempat, mereka kemudian melakukan konfirmasi dengan sekitar delapan guru yang hadir. (AM-18)