Ketua DPD KNPI Maluku Arman Kalean menegaskan bahwa Provinsi Maluku saat ini sudah sangat terbuka dalam hal akses data dan informasi pembangunan.
Seluruh dokumen perencanaan, mulai dari RPJMD, RPJPD hingga dokumen kebijakan lainnya, dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat, termasuk pemuda.
“Kalau kita tidak memahami postur APBD kita sendiri, jangan heran kalau di akhir bulan atau akhir tahun terjadi kegaduhan. Pemuda harus mulai berpikir rasional dan berbasis data,” tegasnya.
Ia juga menyinggung keberadaan BUMD di sektor mineral dan pertambangan yang menurutnya harus menjadi perhatian serius generasi muda.
Data terkait sektor tersebut, lanjutnya, terbuka untuk diakses dan dikaji secara kritis agar pengelolaannya benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat Maluku.
Selain isu ekonomi dan anggaran, Arman menyoroti tantangan kebudayaan, khususnya mulai hilangnya bahasa daerah di sejumlah wilayah Maluku.
Ia menyebut kondisi tersebut sebagai persoalan besar yang tidak boleh diabaikan.
“Maluku ini kaya budaya, tetapi banyak daerah yang sudah kehilangan bahasa lokalnya. Ini bukan hanya tugas akademisi atau pemerhati bahasa, tetapi menjadi tanggung jawab sosial kita bersama,” ujarnya. (AM-18)










