Kegiatan ini menghasilkan 60 jenis produk olahan dari tenun dan batik yang justru belum pernah dilihat dan dikembangkan oleh para peserta. “ lima kelompok berhasil menampilkan 12 produk yang memiliki corak dan bentuk yang tentunya mendapat kurasi dari instruktur, dan hasilnya dapat memberikan kepuasan bagi para peserta yang dilatih,” katanya.
Perjuangan dan pengabdian bagi rakyat Maluku di Kota Ambon, begitu gigih dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku dengan memberikan sentuhan melalui fasilitasi pendafataran NIB sebagai salah satu bentuk perjanjian kinerja dengan Ditjen IKMA Kemenperin RI, dimana pada acara penutupan di bagikannya 78 NIB bagi para peserta dan pelaku industri yang berada di Kota Ambon.
“Ini bentuk kerja bersama antara Pemerintah, Gereja dan masyarakat yang terus ditumbuhkembangkan sebagai modal sosial-ekonomi bagi Maluku yang maju menuju Indonesia Emas”, tuturnya.
Sementara itu, dalam sambutan penutupan kegiatan Bimtek ini, Kabid Industri Disperindag Provinsi Maluku, Marchelino Paliama menegaskan agar ilmu dan teknologi yang dimiliki bukan saja menjadi milik sendiri tapi dapat dibagikan bagi masyarakat lainnya, sehingga kemandirian ekonomi dapat terwujud dalam bentuk produk Ovop tenun dan batik di Kota Ambon.