JAKARTA, arikamedia.id – Budidaya ikan hias nemo menjadi salah satu sumber pendapatan menjanjikan bagi masyarakat di Maluku. Untuk mendukung produktivitas budidaya dan menjaga keberlanjutan ekosistem laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen mengembangkan varian ikan Nemo.
Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon telah berhasil mengembangkan hingga 50 varian ikan nemo. Pada Jumat 8 Maret lalu, ia meninjau langsung aktivitas pengembangan ikan nemo di BPBL Ambon.
“Melalui keuletan dan kegigihan BPBL Ambon berhasil melakukan teknik kawin silang hingga menghasilkan varian-varian baru yang memiliki corak unik dan diminati pasar dengan harga tinggi sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi pembudidaya,” jelas Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu dalam siaran pers KKP RI Nomor : SP.103/SJ.5/III/2025
Dirjen Tebe menambahkan, budidaya menjadi solusi yang dapat mencegah terjadinya kerusakan ekosistem perairan laut Maluku, imbas tingginya permintaan ikan hias nemo. Untuk itu, pihaknya terus meningkatkan produktivitas budidaya ikan hias nemo sebagai kunci pelestarian dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.
“KKP selalu pastikan pengembangan budidaya ikan hias nemo di Maluku, tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, tapi juga mendukung kelestarian ekosistem laut Indoensia,” tegas Tebe.