JAKARTA, arikamedia.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP RI) melalui Ditjen Perikanan Tangkap (DJPT) memaparkan hasil signifikan dari proyek Global Environment Facilities (GEF) 6 Coastal Fisheries Initiative (CFI) Indonesia jelang pertengahan tahun 2025.
Dikutip dari KBR, Proyek ini menyoroti keberhasilan pemberdayaan nelayan kecil, khususnya nelayan perempuan di wilayah Indonesia bagian Timur, yang menjadi amanat utama dari CFI Indonesia.
Dodiet Rachmadi Slamet, Katimja Pemantauan diatas kapal perikanan DJPT, mengungkapkan bahwa 5.238 nelayan berskala kecil telah terjangkau oleh proyek ini, termasuk di dalamnya kaum perempuan.
Fokus pemberdayaan terhadap perempuan nelayan ini melibatkan pelatihan dan peningkatan kapasitas (capacity building) serta pengembangan ekonomi.
“Kami coba melatih 1.637 nelayan perempuan,” jelas Dodiet, “mulai dari membantu diversifikasi usahanya pada 1.927 produk-produk olahan perikanan seperti ikan asap, abon ikan, empal ikan, kerupuk ikan, dll.”
KKP juga mengajarkan pengembangan produk di luar ikan dengan teknologi ekoprint pada kain dan bahan alami, menunjukkan pendekatan inovatif dalam diversifikasi usaha.
Proyek yang telah berjalan sejak 2019 dan akan berakhir pada 2026 ini berhasil membentuk 28 kelompok usaha nelayan perempuan di 12 lokasi, termasuk Kampung Watkidat, Ohoidertawun, Aisandami, Menarbu, Kilitay, Waho, Laha, Samber Binyeri, Daeo Majiko, dan Cituis 8.