“Penumpang Disabilitas terfasilitasi tanpa harus dibantu karena seluruh fungsi-fungsi bantuan layanan disiapkan MRT Jakarta. Ini salah satu contoh membangun prasarana yang benar-benar berkelanjutan,” terang pria lulusan Teknik Sipil Jurusan Transportasi Universitas Hasanuddin ini.
Menurutnya, pihaknya sudah memperhitungkan semua kelompok-kelompok masyarakat. Bahkan kelompok masyarakat disabilitas sendiri. Mereka punya potensi besar bagaimana politeknik berpikir untuk memastikan bahwa aspek-aspek pelayanan untuk orang disabilitas juga dilakukan. Bahwa mereka terlibat dalam UMKM sudah pasti.
“Intelligent Transport System atau sistem transportasi cerdas adalah integrasi antar sistem informasi dan teknologi komunikasi dengan infrastruktur transportasi, kendaraan dan pengguna moda transportasi (jalan,kereta, laut, udara),” ucap Sabandar yang menyelesaikan S2 di University of New South Wales dan S3 di University of Canterbury tersebut.
Goalnya, Smart Mobility and Digital 1. Development 2.Supporting Economic Recovery & Growth 3.Supporting Environmental Sustainability 4.Supports Just Mobility 5.Transport Ecosystem Development.(AM-29)