“GPM telah menjadi bagian penting dalam membangun harmoni dan memperkokoh semangat hidup orang basudara yang menjadi identitas luhur masyarakat Maluku,” tegasnya.
Dalam konteks kebangsaan, Prof. Abdullah juga mengapresiasi kiprah GPM sebagai salah satu gereja besar di Indonesia yang terus berperan aktif dalam memperkuat sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nilai-nilai iman dan moral yang diinternalisasi gereja, menurutnya, sangat penting dalam memperkuat kehidupan berbangsa yang berlandaskan Pancasila.
Dikatakan, pihaknya bersama seluruh elemen umat Islam di daerah ini senantiasa berkomitmen untuk membangun kerja sama lintas iman.
MUI Maluku, kata dia, terbuka untuk terus memperkuat sinergi dengan GPM dan lembaga keagamaan lainnya dalam menjaga Maluku sebagai rumah bersama yang damai, rukun, dan sejahtera.
“Kita semua diajarkan oleh agama masing-masing untuk menebarkan kebaikan, kasih sayang, dan tanggung jawab moral dalam menghadirkan kehidupan yang damai dan bermartabat. Semangat itu yang harus terus kita rawat di bumi seribu pulau ini,” ujar Prof. Abdullah.
Menutup pesannya, Ketua MUI Maluku menyampaikan doa agar Sidang Ke-39 Sinode GPM berjalan dengan lancar, menghasilkan keputusan yang arif dan bijaksana, serta memberi manfaat besar bagi jemaat GPM maupun masyarakat Maluku secara keseluruhan.