Namun, dalam kenyataan, kampanye sering kali berubah menjadi ajang “jual beli” ide secara kompetitif, di mana calon berusaha menawarkan gagasan seefektif mungkin untuk mendapatkan dukungan.
Tambahnya, ada sisi positif dari dinamika ini. Dengan persaingan ide, para calon kepala daerah didorong untuk lebih inovatif dan kreatif dalam merumuskan program-program mereka, yang tentunya dapat menghasilkan solusi yang lebih efektif bagi permasalahan di Kota Ambon.
Masyarakat tandasnya, juga dapat melihat dengan lebih jelas kualitas dan kapabilitas calon, baik dalam memahami kebutuhan masyarakat maupun dalam mengusulkan solusi yang relevan. Namun, terdapat tantangan juga dalam situasi ini.
Lebih jauh dikatakan, adakalanya “jual beli ide” menjadi sekadar ajang untuk menawarkan program-program yang terlihat menarik di permukaan, tanpa ada penjelasan yang detail mengenai rencana implementasinya. Ini bisa berujung pada janji-janji kampanye yang sulit direalisasikan ketika calon tersebut sudah terpilih.
Oleh karena itu, pemilih perlu kritis untuk membedakan mana ide yang realistis dan dapat dijalankan, serta memahami apakah calon kepala daerah tersebut benar-benar memiliki komitmen kuat dalam merealisasikan ide-idenya.