LIN hanya bisa direalisasi dengan PSN Pengembangan Pelabuhan Ambon Terpadu yang sudag ditandatangani Presiden RI Prabowo Subianto.
Keberadaan Program LIN sudah direncanakan dalam tiga periode kepemimpinan pemerintahan, yaitu periode tahun 2009-2014, periode tahun 2014-2019, dan periode tahun 2019- 2024. Program ini terus berubah selama tiga periode kepemimpinan. Terlihat dari ambiguitas dalam nama proyek dan perubahan nomenklatur, termasuk penekanan pada jenis kegiatan yang akan dilakukan.
Akhir tahun 2021 menjadi target pemerintah untuk memulai pembangunan LIN di Maluku. Program ini juga ditargetkan selesai tahun 2023. Namun hingga saat ini, belum terlihat dimulainya pembangunan proyek Program LIN tersebut. Dalam RKP tahun 2022 terdapat strategi Pengembangan Wilayah Maluku yaitu Pengembangan Wilayah Maluku diarahkan untuk mengoptimalkan peran Wilayah Maluku sebagai LIN.
Proyek LIN juga tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 mengenai Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional diberi nama Proyek Pelabuhan Ambon Baru (Ambon New Port/ANP). ANP bertujuan untuk mendukung LIN yang hasil laut dari nelayan diekspor langsung ke pasar internasional. Terdapat alasan tersendiri mengenai lokasi LIN yang terus difokuskan di Provinsi Maluku sebab memiliki potensi perikanan tangkap dan perikanan budidaya yang melimpah.