Kisah serupa terdengar hampir di setiap stan di pameran besar itu.
Ketika BBC berbicara dengan Xu, pengusaha itu sedang bersiap-siap mengajak beberapa pembeli asal Australia makan siang.
Calon-calon pembeli datang mencari harga miring dan berharap bisa menekan harga.
“Kita lihat saja nanti,” ujar Xu tentang tarif Trump. Dia yakin Trump mengubah posisinya.
“Mungkin situasinya akan membaik dalam satu atau dua bulan,” tambah Xu, sambil menyilangkan jari.
“Mudah-mudahan…”
Minggu lalu, Trump menunda sebagian besar tarif setelah pasar saham global anjlok dan terjadi penjualan besar-besaran di pasar obligasi AS.
Namun, Trump mempertahankan pungutan impor ke barang-barang China.
Beijing merespons ini dengan memberlakukan pungutan 125% pada impor AS.
Hal ini membingungkan para pedagang dari lebih dari 30.000 perusahaan yang datang ke pameran Guangzhou ini.
Setiap tahun, banyak perusahaan memamerkan produk mereka di aula-aula pameran seluas 200 lapangan sepak bola.
Di bagian peralatan rumah tangga, berbagai produk ditampilkan mulai dari mesin cuci hingga pengering pakaian, sikat gigi elektrik hingga pemeras jus dan pembuat wafel.
Pembeli datang dari seluruh dunia untuk melihat produk secara langsung dan membuat kesepakatan dagang.