Scroll untuk baca artikel
Link Banner
Link Banner
BeritaDaerahLINGKUNGANNasionalPARIWISATAUtama

Kerusakan Raja Ampat Nyata. Mengapa Bahlil Terus Menyangkal?

16
×

Kerusakan Raja Ampat Nyata. Mengapa Bahlil Terus Menyangkal?

Sebarkan artikel ini
Berdasarkan dokumentasi Greenpeace, operasional tambang juga dilakukan oleh PT Kawei Sejahtera Mining di Pulai Kawe, Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Terlihat alat berat yang diduga milik PT Kawei Sejahtera Mining dengan luas konsesi 5.992 ha. (Nita/Greenpeace).

Dihubungi secara terpisah, Kepala Global Greenpeace untuk Kampanye Hutan Indonesia Kiki Taufik mengatakan semua dokumentasi dan temuan yang dimiliki organisasinya merupakan temuan valid. Ia menyebutkan, misalnya, di Pulau Manuran yang menjadi konsesi PT Anugerah Surya Pratama ditemukan deforestasi untuk pembukaan lahan tambang. “Skalanya cukup besar,” tuturnya. Ia memastikan rekaman video Greenpeace yang diambil menggunakan drone di Pulau Manuran bukan rekayasa artificial intelligence (AI).

Kerusakan ekosistem, Kiki melanjutkan, juga ditemukan di Pulau Gag. Menurut Kiki, deforestasi untuk membuka lahan akan memicu sedimentasi hasil tambang yang berpotensi merusak biota laut di perairan Raja Ampat. Apalagi, kata dia, sebagaimana Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Pulau Gag seharusnya terbebas dari aktivitas tambang kendati tidak termasuk kawasan geopark. “Yang lebih membingungkan, wilayah konsesi di sana 13 ribu hektare, sedangkan luas Pulau Gag hanya 6.000 hektare,” ujarnya.

Baca Juga  Pelaku Usaha dan Seniman di Solo Mendesak LMKN Dibubarkan

Greenpeace dan Aliansi Jaga Alam Raja Ampat akan terus mendesak pemerintah mencabut IUP PT Gag Nikel sebagai komitmen dalam mematuhi ketentuan aturan perundang-undangan. “Kalau aktivitas terus berlanjut, terumbu karang bisa rusak karena kapal tongkang pengangkut hasil tambang yang menuju Teluk Weda akan melintasi kawasan konservasi,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *