Scroll untuk baca artikel
Link Banner
Link Banner
BeritaDaerahLINGKUNGANNasionalPARIWISATAUtama

Kerusakan Raja Ampat Nyata. Mengapa Bahlil Terus Menyangkal?

12
×

Kerusakan Raja Ampat Nyata. Mengapa Bahlil Terus Menyangkal?

Sebarkan artikel ini
Berdasarkan dokumentasi Greenpeace, operasional tambang juga dilakukan oleh PT Kawei Sejahtera Mining di Pulai Kawe, Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Terlihat alat berat yang diduga milik PT Kawei Sejahtera Mining dengan luas konsesi 5.992 ha. (Nita/Greenpeace).

SATU hari setelah kunjungannya ke Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menggelar konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta. Di hadapan awak media, Bahlil mengatakan turun langsung ke lokasi tambang nikel di Raja Ampat setelah menjadi viral di media sosial.

Bahlil menemui sejumlah tokoh masyarakat di sana pada 7-8 Juni 2025. “Dari temuan kami di lapangan serta masukan gubernur dan bupati, mereka ingin daerahnya juga maju. Sebenarnya ada harapan juga,” katanya dalam jumpa pers, Selasa, 10 Juni 2025.

Dalam kesempatan itu, selama sekitar 20 menit, Bahlil menunjukkan berbagai dokumentasi yang menampilkan kondisi di Raja Ampat. Dia memamerkan foto dan video hasil kunjungan ke Raja Ampat. Ia memampangkan beberapa foto Raja Ampat tercemar yang beredar di media sosial, tapi dengan memberi cap “hoax” pada foto-foto tersebut.

Baca Juga  BPJN Maluku Laksanakan Penandatanganan Pakta Integritas 

Dalam paparannya, Bahlil mengkomparasikan video yang dibuat kementeriannya dengan unggahan video Greenpeace Indonesia, organisasi pegiat lingkungan, yang menggambarkan deforestasi akibat aktivitas tambang di sana. Ia mengklaim, berdasarkan temuannya, tidak ada kerusakan lingkungan seperti kabar yang beredar di media sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *