“Untuk intervensi yang sedang pemerintah lakukan, ada bantuan pangan beras dan SPHP beras. Bantuan pangan beras akan menggelontorkan 360 ribu ton di Juli ini. Lalu SPHP, kami siapkan sekitar 1,3 juta ton sampai Desember. Jadi sampai akhir tahun, pemerintah sudah siapkan program intervensi beras,” lanjut Arief.
Sepanjang tahun 2024, pemerintah telah menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak 1,9 juta ton dan SPHP beras sebanyak 1,4 juta ton. Untuk tahun 2025, realisasi SPHP hingga saat ini telah mencapai 181,2 ribu ton, dikutip dari Koran Jakarta.
Ke depan, distribusi beras SPHP juga akan melibatkan Koperasi Merah Putih. “Beras SPHP ke depannya juga disalurkan Bulog ke Koperasi Merah Putih. Ini sangat relevan karena kami juga memang sedang memperbaiki keakuratan mekanisme penyaluran beras SPHP agar outlet-outletnya benar-benar nyata ada di masyarakat. Kalau Koperasi Merah Putih kan jelas,” terang Arief.
Ia menambahkan, langkah ini juga bertujuan untuk melindungi masyarakat dari praktik distribusi pangan yang tidak wajar. “Ini semua supaya masyarakat agar terhindar dari praktik tak wajar, tengkulak serta anomali lainnya yang malah bisa membuat harga pangan lebih mahal di tingkat konsumen serta standar dan mutu yang tak sesuai spesifikasinya,” harapnya.