“Industri kreatif tidak bisa stagnan. Harus selalu mengikuti perkembangan pasar dan dinamika industri,” tegasnya.
Ia berharap, Ambon dapat terus menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam membangun ekonomi kreatif yang berkelanjutan. “Kami memiliki berbagai program peningkatan keterampilan atau skill up untuk mendorong pelaku industri kreatif naik kelas, agar bisa bersaing secara nasional dan global,” katanya.
Sebagai contoh, Agustini menyebut program Akselerasi Kreatif yang telah dilaksanakan beberapa bulan lalu, di mana musisi asal Ambon, Willy Sopacua, membuat video musik yang kemudian dipasarkan di platform digital untuk menjadi sumber pendapatan.
“Ini contoh nyata bagaimana kreativitas bisa bernilai ekonomi melalui digitalisasi,” pungkasnya. (AM-18)










