“Isu lingkungan seperti perubahan iklim dan biodiversity loss memiliki dampak signifikan, khususnya bagi negara berkembang. Oleh karena itu, Kemenko Perekonomian terus mendorong kepentingan domestik seperti pendanaan dari negara maju untuk di bidang lingkungan hidup dan transisi energi melalui sejumlah fora multilateral, antara lain G20, OECD, dan WEF, serta melalui kerja sama bilateral seperti Joint Crediting Mechanism (JCM) dengan Pemerintah Jepang,” ungkap Asdep Ferry pada kuliah tamu bertema “Pengembangan Pembangunan Berkelanjutan dan Kerja Sama Ekonomi Internasional” beberapa waktu lalu di Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara (Malut).
Selanjutnya, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Ternate Jaka Riyadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Ternate melakukan sejumlah kegiatan yang bertujuan untuk mendorong ekspor baru di Ternate, terutama untuk komoditas ekspor non pertambangan seperti produk perikanan melalui asistensi UMKM di Ternate yang memiliki potensi ekspor.
“Saya berharap UMKM Ternate dapat naik kelas menjadi pemain regional dan internasional, serta menjadi bagian dari global value chain, tidak hanya bermain di tataran lokal dan nasional,” ungkap Jaka Riyadi.