AMBON, arikamedia.id – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus Kota Ambon mendatangi gedung DPRD Provinsi Maluku, untuk menyampaikan aspirasi terkait kematian Firdaus Ahmad Fauzi, mahasiswa yang meninggal saat mengikuti kegiatan di kawasan Taman Nasional (TN) Manusela
Dalam aksi damai tersebut, Kelompok Cipayung menuntut DPRD Maluku untuk memanggil dan meminta pertanggungjawaban Kepala Balai Taman Nasional (BTN) Manusela. Mereka menilai adanya unsur kelalaian dalam pengelolaan keselamatan peserta kegiatan yang diselenggarakan di kawasan konservasi tersebut.
Salah satu orator mengatakan, pihaknya menduga ada kelalaian dalam manajemen keselamatan yang seharusnya menjadi tanggung jawab penuh pihak BTN Manusela. Kematian saudara Firdaus bukanlah hal sepele dan harus diusut tuntas.
Massa aksi juga membawa poster dan spanduk bertuliskan tuntutan keadilan bagi almarhum Firdaus, serta meminta agar DPRD Maluku turun tangan dalam menyelidiki kasus ini. Mereka mendesak adanya audit menyeluruh terhadap standar operasional prosedur (SOP) kegiatan di kawasan Manusela, terutama yang melibatkan pihak luar seperti mahasiswa.
Mendesak Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni lanjutnya, agar melalui kewenangannya, segera mencopot Kepala BTN Manusela Deni Rabadi karena ucapan, tindakan, dan kebijakannya tidak melindungi pendaki yang terkena musibah dan tidak mengayomi masyarakat adat.