Kata Anakotta, Jurnalis perempuan Maluku adalah kualitas personal, spritual dan kolektif yang harus terus diperkuat supaya bisa berkelanjutan.
Sebagai anggota DPD RI dia mengaku akan terus siap bersinergi dengan kerja-kerja FJPI. Bahkan Anakotta telah mengagendakan dengan FJPI terkait dengan peningkatan kualitas diri supaya bisa menyajikan berita-berita yang sudah tentu berkualitas.
Ada seorang jurnalis perempuan Rohana Tulus lanjutnya, dia bilang perempuan sangat penting untuk bersuara dan memiliki pendidikan untuk kemajuan bangsa.
Hal ini lebih lanjut disebutkannya, sangat senada dengan tema FJPI Muscab, dan wujud nyata dalam profesionalisme perempuan, ketika perempuan itu berdaya melalui pendidikan akan diwujud nyatakan dalam media sebagai bentuk expresi aktif dan mandiri tentunya.
Mandiri artinya teman-teman jurnalis perempuan kita tidak ditarik sana sini, kita udah kan untuk objektif tidak boleh memihak dan kita harus belajar untuk itu, dan pada titik ini jurnalis perempuan sudah pasti akan bermakna bukan untuk diri sendiri namun tentu untuk rakyat, bangsa Indonesia.
“Saya mau bilang melalui pena kita berjuang adalah kedalaman kekuatan jiwa jurnalis perempuan tentunya untuk perubahan Maluku pung bae,” tutupnya. (AM-29).