Ia menambahkan bahwa yayasan yang dipimpinnya juga menaungi saudara-saudara eks narapidana terorisme (eks napiter), sehingga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut serta menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan bebas dari paham kekerasan.
Oleh karena itu, Bakti Hutomo mengajak seluruh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif menjaga keamanan di lingkungan masing-masing.
Ia menekankan pentingnya menolak segala bentuk kekerasan, penyalahgunaan minuman keras secara berlebihan, serta tindakan lain yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Perayaan Natal dan Tahun Baru seharusnya menjadi momen mempererat kebersamaan, bukan justru diwarnai oleh tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bakti Hutomo mengajak masyarakat Maluku, khususnya warga Kota Ambon, untuk terus menguatkan nilai-nilai kearifan lokal yang telah menjadi identitas dan perekat sosial masyarakat Maluku.
Nilai pela gandong dan semangat beta satu rasa, menurutnya, merupakan fondasi kuat dalam membangun persaudaraan, toleransi, dan perdamaian di tengah keberagaman.
Ia menilai bahwa kearifan lokal tersebut harus terus dihidupkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, terlebih pada momen-momen besar keagamaan dan pergantian tahun.










