Sebetulnya hal tersebut sudah bisa diprediksi. Pesan Presiden Prabowo sebelum dilantik seakan menjadi key message dalam proses komunikasi politik Presiden dan kabinetnya. Dalam beberapa kesempatan, Presiden Prabowo menyatakan oposisi tidak dibutuhkan dan bukan merupakan budaya Indonesia. Oposisi dianggap hanya ‘pengganggu’ dalam berjalannya program-program pemerintahan. Oposisi hanya merupakan ‘barisan sakit hati’ pihak-pihak yang kalah di persaingan pemilihan umum.
Rezim memiliki self-efficacy seperti yang dikatakan Albert Bandura dalam tulisan ilmiahnya pada 1977 yang berjudul Self-Efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change. Ada kepercayaan yang tinggi untuk bisa meraih kesuksesan merealisasikan janji-janji kampanye yang sudah diumbar ke pendukungnya, mulai MBG hingga realisasi pemindahan ibu kota.
Dalam tulisannya, Bandura juga menjelaskan cara untuk meningkatkan kepercayaan diri ialah mengumpulkan pengalaman sukses kecil agar semakin percaya diri dan mendapatkan dukungan positif dari orang sekitar. Kita bisa lihat, banyak sekali publikasi terkait dengan pencapaian pelaksanaan program kerja mereka, merayakan sukses kecil sebagai cara untuk self-reward.