Tingkah para pembantu Presiden, dimulai dari menteri, wakil menteri, utusan khusus, staf khusus, dan lain-lain juga serupa. Wakil Menteri Tenaga Kerja memberikan pernyataan, “Mau kabur, kabur sajalah. Kalau perlu, jangan balik lagi,” ketika ditanya mengenai isu tagar #KaburAjaDulu. Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan pernah menyatakan, “Kau yang gelap,” saat menanggapi ramainya tagar #IndonesiaGelap.
Terbaru, ada lagu Bayar Bayar Bayar karya band punk asal Purbalingga, Sukatani, merilis tersebut yang isinya mengkritik praktik korupsi di institusi kepolisian. Lagu tersebut memicu kontroversi dan kemarahan pemerintah, yang mengarah ke permintaan maaf publik dari anggota band dan penarikan lagu dari platform digital. Tulisan ini ingin mengilustrasikan alam pikiran rezim dalam mencerna kritik yang masuk saat melihat performa mereka mengurus negara.
Kritik seakan menjadi hal yang ‘kotor’ di awal masa pemerintahan Presiden Prabowo. Banyak feedback yang keluar dari pihak rezim mengenai kritik terkesan meremahkan kritik, menganggap kritik hanya angin lalu yang keluar dari pihak-pihak yang tidak mendapatkan jatah ‘potongan kue kekuasaan’.