Scroll untuk baca artikel
Link Banner
Link Banner
BeritaDaerahEkonomiPemerintahanUtama

Jafar Nurlatu Sesali Pernyataan Kadis ESDM Maluku, Menaruh Bara di Wilayah Tambang GB

20
×

Jafar Nurlatu Sesali Pernyataan Kadis ESDM Maluku, Menaruh Bara di Wilayah Tambang GB

Sebarkan artikel ini
Gunung Botak di Kabupaten Buru - website

Saran Nurlatu, sebaiknya jangan dilakukan, karena akan mengundang masalah di lapangan, baik itu dari sisi lingkungan maupun dari sisi sosial. Dalam proses ijin IPR seharusnya dalam sidang UKL UPL  dihadiri oleh (Pemda), raja, masyarakat adat, koperasi, kepala desa serta masyarakat sekitar yang terdampak dalam kegiatan penambangan tersebut.

Akan tetapi pada kenyataannya sambung Nurlatu, mereka itu tidak pernah dihadirkan atau dilakukan, bahkan parahnya setelah UKL selesai dan sebelum ijin IPR diterbitkan kepada 10 koperasi maka mutlak harus ada penyerahan lahan dari pihak yang punya hak waris atas bidang tanah yang ditempati ijin IPR kepada pihak koperasi.

Lebih jauh diungkapkan, dia sangat yakin penyerahan lahan maupun dokumen penyerahan,sampai saat ini tidak ada.padahal menurut Jafar, itu bagian mutlak dari salah satu syarat penerbitan ijin IPR. Karena pemilik lahan itu tidak hadir dan tidak ada dalam proses sidang karena memang sidang itu tidak pernah dilaksanakan sampai dengan saat ini, maka sekarang jadi masalah.

Baca Juga  Dua Ancaman Besar untuk Masa Depan: Krisis Plastik dan Krisis Iklim

“Sekali lagi saya menyayangkan  rilis yang dikeluarkan Kadis ESDM  olehnya itu, saya mewanti wanti dan meminta perhatian Gubernur Maluku agar berhati-hati dalam rencana ikut serta dalam setiap tahapan pelaksaanan lanjutan ijin  IPR,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *