JAKARTA, arikamedia.id – Owner PT Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup, Khalilur R Abdullah Sahlawiy, atau Gus Lilur membantah isu negatif tentang “mafia lobster” di Indonesia.
Pengusaha muda NU itupun berbagi pengalamannya membangun usaha budidaya lobster di dalam dan luar negeri, terutama kemudahan dan dukungan penuh yang diterimanya dari pemerintah Indonesia.
Gus Lilur, seorang nelayan Nusantara, menjelaskan proses membangun usaha budidaya lobsternya, termasuk menjalin kemitraan dengan pembudidaya di Vietnam.
Ia mengikuti arahan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI sesuai Kepmen KKP No. 7 Tahun 2024, membentuk joint venture dan mengurus rekomendasi serta kuota dari MAE (Ministry of Agriculture and Environment) Vietnam.
Gus Lilur mengaku mengurus perizinan di Vietnam sangat mudah dan ramah. Para pejabat sangat terbuka dan menyambut baik kehadiran saya dan mitra JV. Pengalaman ini kontras dengan persepsi umum tentang birokrasi di Indonesia.
“Awalnya, saya khawatir dengan isu ‘mafia lobster’. Namun, kenyataannya berbeda. Pejabat di Ditjen Perikanan Budidaya KKP RI sangat membantu. Saya dibimbing dan dipandu dengan baik,” tambahnya.
Gus Lilur juga memuji Duta Besar RI untuk Vietnam, Denny Abdi, atas bimbingan dan dukungannya.