Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur Ruhli Solehudin menilai program pembinaan di barak militer dapat menekan kasus kenakalan siswa atau siswa bermasalah yang marak terjadi di Cianjur, terutama tawuran dan kenakalan lainnya.
Dia berharap program itu dapat menjadi pelajaran bagi siswa bermasalah sehingga tidak lagi mengulangi kesalahan. “Pembinaan siswa bermasalah di barak militer dapat menjadi senjata pamungkas untuk menekan kenakalan pelajar atau siswa di Cianjur,” ujarnya pada Ahad, 4 Mei 2025.
Ruhli menjelaskan siswa yang bermasalah akan langsung dijemput dan diantar ke barak militer guna mendapat pembinaan budi pekerti dan kedisiplinan dari petugas khusus yang disiapkan TNI. Siswa yang mengikuti program tersebut berasal dari jenjang pendidikan SMP hingga SMA/SMK sederajat.
Pihaknya berharap tidak ada lagi siswa di Cianjur yang terlibat tawuran atau kenakalan lainnya karena mereka akan mendapat pembinaan di barak militer maksimal selama dua bulan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
“Untuk siswa yang terlibat tawuran akan langsung dijemput guna mendapat pembinaan, termasuk kenakalan yang dinilai cukup rawan seperti terlibat dalam aksi kekerasan jalanan atau gerombolan bermotor. Pekan depan sudah berjalan, sehingga siswa bermasalah akan langsung mendapat pembinaan,” katanya.